Berikut akan kami bahas soal biaya listrik DFSK Gelora E sebagai kendaraan niaga dengan sumber tenaga baterai. Dalam mengulasnya, kami terlebih dulu melakukan test drive mini bus listrik tersebut dari Lampung ke Jakarta sejauh 220 Km.
Apakah DFSK Gelora E atau Gelora EV benar-benar lebih hemat biaya untuk konsumsi listriknya dibandingkan mobil niaga konvensional yang pakai bensin atau solar? Sebera besar daya angkut mobil listrik ini?
Kami memulai perjalanan dari Els Roastery Coffee Lampung dan berakhir di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Jarak tempuhnya kurang lebih 220 Km. Terdapat 5 mobil DFSK Gelora E yang melakukan pengujian. Di mana untuk masing-masing kabinnya diisi oleh 2 orang (pengemudi dan penumpang depan), serta di belakang ada barang bawaan berupa semen seberat 400 kg. Kami sendiri menggunakan mobil listrik model blind van.
“Gelora E Media Challenge Series 2023 seri ketiga semakin seru karena perjalanan semakin menantang melintasi 2 pulau. Ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri karena harus melakukan perjalanan antar pulau dan DFSK Gelora E membuktikan bahwa semua bisa dilalui dengan baik. DFSK Gelora E sekali lagi membuktikan kendaran listrik sanggup melakukan perjalanan jauh, bahkan antar kota, antar provinsi, dan antar pulau,” ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam rilis resminya (20/5/2023).
Nah, mau tahu bagaimana keseruan test drive dari Lampung ke Jakarta bersama mobil niaga listrik milik DFSK? Berapa biaya listrik DFSK Gelora E yang untuk melakukan perjalanan tersebut? Berikut bahasan lengkapnya:
Test Drive DFSK Gelora E Blind Van Lampung – Jakarta
Seperti disebutkan sebelumnya, total ada 5 unit DFSK Gelora E yang diajak berkendara dari Lampung ke Jakarta. Terdiri dari 3 model mini bus dan 2 model Blind Van. Perbedaannya untuk varian mini bus memiliki 5 jok belakang untuk penumpang dan AC double blower. Sementara versi blind van, joknya cuma ada dua di depan serta belum punya AC double blower.
Jadi memang, DFSK Gelora E Blind Van lebih cocok untuk angkut barang dengan maksimal bobot 750 Kg. Pun, harganya lebih murah. Mobil listrik niaga bergaya blind van ini dijual Rp 350 juta (OTR Jakarta). Sementara versi mini busnya tembus Rp 399 juta (OTR Jakarta). Meski harganya lebih murah, versi blind van punya kapasitas baterai yang sama persis dengan mini bus yaitu 42 kWh.
Waktunya test drive, ternyata sama seperti mobil listrik lainnya, Gelora E atau Gelora EV ini tidak mengeluarkan suara saat kunci diputar ke posisi ON. Jika sudah aktif, maka muncul indikator tulisan “Ready” berwarna hijau di panel cluster.
Sebelum memulai perjalanan, tak lupa kami menghidupkan AC serta mengecek daya baterai lewat head unit touchscreen dan panel cluster. Terlihat, baterai masih 98 persen. Oh ya, selain daya baterai, head unit tersebut juga mampu mengakomodir fitur hiburan seperti radio dan koneksi dengan smartphone melalui bluetooth.
Memulai perjalanan, kami memutar knop persneling ke mode berkendara E (Eco) agar konsumsi baterai bisa lebih irit dan fitur regeneratif braking semakin optimal. Perjalanan awal melewati kota Lampung yang kondisi jalanan aspalnya sedikit kurang rata, namun saat memasuki jalan tol mulai terasa aspalnya mulus. Kami melaju di kecepatan konstan di 60 km/jam. Walau demikian, ada pula momen kami menambah kecepatan hingga 80 km/jam saat menyalip kendaraan lain.
Saat di jalan tol, kami sengaja mengambil jalur kiri dan berada di belakang truk. Ini dilakukan supaya kecepatan konstan (60 km/jam) bisa tercapai. Tidak ketinggalan, sesekali memanfaatkan regeneratif braking saat kendaraan di depan mengurangi kecepatannya.
Perjalanan tak terasa sudah memakan waktu sekitar 2 jam dan kami hamipr sampai di Pelabuhan Bakauheni. Setelah sampai dan masuk kapal, Gelora E kami parkir dan kontak kami matikan.
Spesifikasi Baterai DFSK Gelora E
Kemudian setelah sampai di Merak, perjalanan berlanjut ke PEVS 2023 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Sampai di lokasi, ternyata baterai DFSK Gelora E Blind Van yang kami test drive dari Lampung ke Jakarta menunjunkkan angka 13 persen.
Sebelum membahas biaya listrik DFSK Gelora E, sebaiknya tahu dulu spesifikasi dari mobil listrik ini. DFSK memberi mini busnya baterai lithium berkapasitas 42 kWh. Dalam kondisi penuh, diklaim bisa membawa mobil melaju dengan jarak tempuh 300 Km.
Lalu untuk pengisian baterainya diklaim tidak lama. Dengan fast charging cuma butuh 80 menit dari posisi 20 persen ke 80 persen. Kalau dari kondisi baterai habis sampai 100 persen, butuh 2,5 jam. Soal performanya juga tidak perlu diragukan. Motor elektrik DFSK Gelora E mampu melontarkan torsi puncak 200 Nm dan tenaga maksimal 80 hp.
Kemudian untuk kemampuan angkut barangnya, tersedia kargo dengan volume 4,8 m3. Di atas kertas panjang bagasinya mencapai 2.550 mm, lebar 1.480 mm, dan tinggi 1.280. Alhasil berbagai macam barang muat untuk masuk ke sini, dengan bobot angkut maksimal 750 Kg.
Konsumsi Listrik DFSK Gelora E
Cara menghitung biaya listrik DFSK Gelora E tidak sulit. Kami mengambil patokan harga listrik tarif rumah dengan daya 2.200 VA ad per kWH adalah Rp 1.444,70 per kWh yang bila digenampakan menjadi Rp 1.500 per kWh. Lalu perjalanan dari Lampung ke Jakarta yang menempuh jarak 220 Km, memakan konsumsi baterai 85 persen (Memulai perjalanan dari Lampung kapasitas baterai masih 98 persen, ketika sampai di Jakarta sisa 13 persen). Konsumsi 85 persen baterai ini setara 35,7 kWh, bila melihat kapasitas baterai Gelora E dalam kondisi penuh mencapai 42 kWh.
Dengan kata lain, DFSK Gelora E membutuhkan biaya listrik sepanjang perjalanan Lampung-Jakarta dengan jarak 220 Km cuma butuh ongkos Rp 53.550. Ada pun rumusnya adalah 35,7 kWH (Baterai yang dipakai sepanjang perjalanan) x Rp 1.500 (tarif listrik) = Rp 53.550. Irit bukan? Kemampuan mobil listrik ini menghemat baterai, setara 1 kWh per 6 km atau sekitar Rp 247 per km.
Selama acara test drive DFSK Gelora E ini, pihak panitia mengadakan lomba irit konsumsi baterai selama perjalanan dari Lampung menuju garis finish di PEVS 2023. Untuk memaksimalkan konsumsi baterai, mayoritas teman-teman media lain mematikan AC dan audio selama perjalanan berlangsung. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan peluang menang dalam lomba tersebut. Alhasil bisa mendapat biaya listrik DFSK Gelora E lebih hemat lagi, mencapai Rp 51.400 untuk 220 Km.
Tentunya biaya listrik DFSK Gelora E jauh lebih murah dibanding mobil mini bus bermensin bensin. Kalau dihitung kasar misalnya, Daihatsu Granmax dengan mesin bensin 1.500 cc memiliki konsumsi BBM 13,5 km/liter. Maka perjalanan 220 Km membutuhkan bensin 16,3 liter. Harga bensin Pertalite adalah Rp 10 ribu per liter. Jadi total biaya BBM yang dibutuhkan untuk Granmax melaju dari Jakarta ke Lampung sekitar Rp 163 ribu. Dengan kata lain, tiga kali lebih mahal dibanding biaya listrik DFSK Gelora E.
Itulah tadi bahasan soal konsumsi listrik DFSK Gelora E saat melakoni perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Simak terus TahtaAki.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.
Leave a Reply