Penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penurunan sepanjang tahun 2023, demikian laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam gelaran diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif 16 Januari 2023.
Target penjualan mobil sebanyak 1.050.000 unit tidak tercapai, dengan penjualan secara wholesale mencapai 1.005.802 unit.
Penjualan retail, yang mencakup penjualan dari diler ke konsumen, hanya menyentuh angka 998.059 unit. Salah satu faktor utama penurunan ini adalah pengetatan pembiayaan perbankan, yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Penjualan mobil baru sepanjang 2023 menurun
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, menyebutkan bahwa pengetatan pembiayaan perbankan menjadi penyebab signifikan dari penurunan penjualan mobil baru.
“Kendala akses ke pembiayaan membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk membeli mobil baru. Meskipun demikian, industri otomotif mencatatkan peningkatan dalam sektor ekspor,” katanya di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Ekspor Naik 6,7%

Gaikindo mencatat bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 505.134 unit atau 6,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya berhasil 473.602 unit. Jumlah tersebut tercatat mulai dari periode Januari sampai dengan akhir tahun yakni Desember 2023 yang lalu.
Gaikindo mencatat bahwa ekspor kendaraan buatan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai 505.134 unit dibandingkan dengan 473.602 unit pada tahun sebelumnya.
Kukuh Kumara optimis bahwa angka ekspor tahun 2024 ini bisa mencapai 1 juta unit, dengan target ekspor sebesar 500 ribu unit.
Untuk mendukung pencapaian target ini, produsen diharapkan dapat mengeksplorasi pasar baru, termasuk negara-negara tujuan baru seperti Australia.
“Anggota kita akan melakukan ekspor ke negara tujuan baru, yang akan dimulai tahun ini,” kata Kukuh Kumara dalam diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT).
Ini merupakan langkah positif dalam mendiversifikasi pasar ekspor dan membuka peluang bagi produsen untuk menjangkau konsumen di negara-negara baru.
Diversifikasi ekspor juga tidak hanya berlaku untuk kendaraan bermesin konvensional, melainkan juga untuk kendaraan ramah lingkungan yang diproduksi di dalam negeri.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan penerimaan ekspor, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di industri otomotif global.
Keberhasilan dalam meningkatkan ekspor diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia, membuka peluang investasi baru di sektor otomotif.
Dengan upaya meningkatkan ekspor dan mencari peluang di pasar internasional, industri otomotif Indonesia dapat bertahan dan tumbuh di tengah tantangan penurunan penjualan domestik.
Ini juga memberikan peluang bagi industri otomotif Indonesia untuk terus bersaing dan berkembang di tingkat global.
“Sealin itu kami berharap pemilu tak memberikan dampak negatif bagi pasar. Sejumlah pabrikan otomotif pun meyakini tahun ini akan tetap tumbuh, hal ini juga dibuktikan lewat adanya beberapa merek baru yang akan hadir di Indonesia di tahun ini,” tutupnya.
Demikian ulasan terkait penjualan mobil baru 2023 yang mengalami penurunan. Simak terus TahtaAki.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.
Leave a Reply