1
Produsen otomotif asal Jepang Daihatsu Motor Co., Ltd menyita perhatian antusias otomotif internasional pada April 2023 setelah skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan terkuak.
Skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan saat itu menyeret 4 model mulai Toyota Vios (Ativ), Perodua Axia 2023, Toyota Agya tahap rencana produksi di Indonesia, serta satu model lain yang belum diluncurkan.
Alhasil lebih dari 88.000 unit model dinyatakan terpengaruh telah terjual di pasar Thailand, Malaysia, Indonesia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Meksiko bikin pengiriman mobil-mobil baru produksi Daihatsu ditangguhkan.
Imbas panjang dari pengakuan Daihatsu ini mereka menyetop sementara distribusi semua model mobilnya yang diproduksi di seluruh dunia saat skandal kecurangan pada regulasi Jepang meluas. Bahkan berimbas pada pabrik Daihatsu dan Toyota yang ada di Indonesia.
Daihatsu mengumumkan melakukan kecurangan prosedur sertifikasi uji tabrak di Jepang pada kendaraan yang ditujukan buat ekspor. Setelah itu tepatnya tanggal 15 Mei 2023 Daihatsu membentuk komite independen dari pihak ketiga yang sama sekali tidak berafiliasi pada kepemilikan perusahaan untuk menginvestigasi menyeluruh kasus ini.
Website Daihatsu Motor Cuma Pajang Permintaan Maaf
Ternyata 8 bulan berlalu sejak skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan terbongkar, mereka masih menanggung ‘hukuman’ serius. Salah satunya tercermim dalam tampilan website resmi Daihatsu Global www.daihatsu.com.
Nampak seperti website mati suri, laman utama website Daihatsu Jepang itu hanya memajang permintaan maaf, bahkan update perkembangan kasus skandal uji keselamatan hingga di Januari 2024 kini. Begini bunyi permintaan maaf di website tersebut”
“DAIHATSU meminta maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya karena telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar sehubungan dengan penyimpangan prosedur dalam permohonan sertifikasi.
Kami meminta agar Komite Pihak Ketiga Independen yang tidak memihak mengklarifikasi sepenuhnya sifat penyimpangan ini, menganalisis penyebab sebenarnya, dan merekomendasikan tindakan untuk mencegah terulangnya kembali, dan kami telah bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan. Kami kini telah menerima laporan investigasi Komite Pihak Ketiga Independen.
Kami menyadari betapa seriusnya penyimpangan ini, penyebabnya, dan rekomendasi untuk mencegah terulangnya kembali penyimpangan yang diidentifikasi selama investigasi Komite Pihak Ketiga Independen.
Kami tidak hanya akan meninjau dan merevisi operasional permohonan sertifikasi, namun kami juga akan melakukan reformasi besar-besaran terhadap budaya perusahaan kami dengan menjadikan kepatuhan sebagai prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Kami juga akan melakukan upaya di seluruh perusahaan untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pemangku kepentingan.”
Nasib produk Daihatsu di Indonesia
Perkembangan demi perkembangan terus dibuka terkait kasus ini. Mirisnya skandal Daihatsu uji keselamatan mobilnya ini diakui Daihatsu selama lebih dari 30 tahun. Bahkan pada 20 Desember 2023 komite independen yang dibentuk Daihatsu merilis laporan terbaru dan menyatakan ada 174 kasus kecurangan serupa yang sudah dilakukan Daihatsu.
Rinciannya 28 kasus pelanggaran modifikasi, 143 kasus manipulasi pernyataan resmi, dan tiga kasus manipulasi data asli. Ratusan kasus ini melibatkan mobil Daihatsu yang diproduksi di Jepang dan di luar negeri.
Salah satu hal yang diakui anak perusahaan Toyota tersebut ialah pengakuan telah memodifikasi bagian pintu samping untuk mengurangi risiko pengujian. Daihatsu tak menampik hal itu untuk memanipulasi data tabrak samping pada bagian pintu depan.
Selanjutnya baik Daihatsu, bersama dengan Toyota, akan menguji ulang (tes tabrakan samping) di hadapan otoritas inspeksi dan sertifikasi. Dan jika kinerja benturan samping sesuai dengan peraturan, maka akan dilanjutkan pengiriman. Lantas bagaimana dengan produk Daihatsu di Tanah Air?
Sejauh ini pihak Daihatsu mengklaim jika produk Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak sama sekali terhadap masalah ini. Namun yang unik ialah repons konsumen Tanah Air yang cenderung kurang menaruh perhatian pada hal terkait safety dan yang semata diincar karena harga kompetitif mengingat konsumen Daihatsu rata-rata berasal dari kalangan menengah ke bawah. Di poin terakhir inilah produk Daihatsu yang dijual di Indonesia tetap bisa menarik perhatian konsumen.
Berkaca pada data penjualan mobil baru di Indonesia seperti laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tercatat mengalami penurunan sepanjang tahun 2023. Target penjualan mobil baru sebanyak 1.050.000 unit tidak tercapai, meski penjualan secara wholesale mencapai 1.005.802 unit. Lalu penjualan retail, yang mencakup penjualan dari diler ke konsumen hanya menyentuh angka 998.059 unit.
Nah Daihatsu bersama-sama dengan Honda masih mengail celah positif di segmen pasar Low Cost Green Car (LCGC). Segmen ini tergolong stabil dan memberi prospektif baik bagi kedua APM tersebut mengingat tidak banyak APM yang berkecimpung di kategori tersebut.
Lagi berdasarkan data Gaikindo, penjualan retail LCGC nasional mencapai 198.564 unit pada Januari-Desember 2023. Angka ini meningkat 10,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yakni 180.172 unit. Pada segmen LCGC Daihatsu mengandalkan duet Sigra dan Ayla.
Catatan sepanjang 2023, Daihatsu sukses membukukan penjualan LCGC sebanyak 85.004 unit. Dengan kontribusi penjualan LCGC Daihatsu banyak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), 28 persen. Simak terus TahtaAki.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.
Leave a Reply